Jumat, 27 April 2012

MANUSIA dan KEADILAN



MANUSIA dan KEADILAN

             A.    Pengertian keadilan
Menurut aristoteles keadilan adalah suatu kelayakan dalam tindakan manusia,
kelayakan menurut aristoteles diartikan sebagai titik tengah di antara kedua ujung ekstrim yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ekstrim itu menyangkut dua orang atau benda, bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing – masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proporsi tersebut berarti ketidak adilan.

Menurut plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaaannya dikendalikan oleh akal.

Sedangkan menurut pendapat dari Socretes yang memproyeksikan keadilan pada pemerintahan, keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, mengapa diproyeksikan pada pemerintah, sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat.

Berdasarkan kesadaran etis, kita diminta untuk tidak hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban, maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada perbudakan terhadap orang lain, sabaliknya jika kita hanya menjalankan kewajiban tampa menuntut hak kita maka kita akan dipermudah dibudak oleh orang lain.

            B.     Macam – macam keadilan
       Pada pembahasan ini keadilan dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
diantaranya :

a.       Keadilan legal atau keadilan moral
Menurut plato keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya. Pendapat plato ini disebut keadilan moral, sedangkan sunoto menyebutnya keadilan legal.

b.       Keadilan Distributif
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal – hal yang sama diperlukan secara sama dan hal – hal yang tidak sama, sebagai contohnya Andi bekerja 19 tahun dan Deni bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah antara Andi dan Deni, yaitu perbedaaan sesuai dengan lamanya bekerja, andai kata Andi menerima Rp. 1.200.000,- maka Deni harus menerima Rp. 600.000,- akan tetapi bila besar hadiah Andi dan Deni sama maka itu diktakan tidak adil.

c.       Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum, bagi aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat, semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadi ketidak adilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.  

Keadilan memiliki dua hal yang tidak akan pernah terpisahkan seperti yang telah sering kita dengar sehari – hari yakninya kejujuran dan kecurangan.

-          Kejujuran
kejujuran bisa dikatan bahwa sesuatu yang dikatakan seseorang itu sesuai dengan hati nuraninya dengan kata lain apa yang dia katakan sesuai dengan kenyataan yang ada, jujur juga berarti seseorang yang memiliki hati yang bersih dari perbuatan – perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum.

Orang bodoh yang jujur akan lebih baik dari pada orang yang pintar yang suka curang, barang siapa yang tidak dapat dipercaya tutur katanya atau tidak menepati janji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan Tuhan.

Pada hakikatnya jujur atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa.

-          Kecurangan  
Kecurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran dan dapat disamakan dengan licik meskipun tidak sama, sudah tentu kecurangan lawan dari kejujuran.

Curang merupakan sesuatu yang  ia inginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya kecuali kalau sudah terniat didalam hatinya untuk berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan yang dapat berupa materi dan sebagainya

Kecurangan akan menyababkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbulkan kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagi orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita, orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya, padahal agama juga telah mengajarkan untuk mengumpulkan harta sebanyak – sebanyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan yang curang.

Adapun alasan yang menyebabkan orang melakukan kecurangan , ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada empat aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban, dan aspek teknik, apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan dengan norma – norma moral atau norma hukum.



Sumber :



Selasa, 24 April 2012

MANUSIA dan HARAPAN


MANUSIA DAN HARAPAN

a.       Pengertian Harapan
Setiap manusia memiliki banyak harapan didalam kehidupannya, manusia yang tidak memiliki harapan berati manusia tersebut bisa dikatakan mati dalam kehidupannya, dan bahkan orang yang telah meninggal sekalipun juga mempunyai beberapa harapan setelah peninggalannya, yang biasanya berupa pesan – pesan yang di sampaikan kepada para ahli warisnya.
Harapan yang dimiliki seseorang dapat berupa apa saja, bisa dalam bentuk benda yang berbentuk nyata ataupun yang bersifat keberhasilan dalam suatu pencapaian, dan harapan juga bergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing – masing yang dimiliki seseorang.
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha yang telah dilakukan oleh orang yang mempunyai suatu harapan tersebut, karena agamapun juga mengajarkan segala sesuatu yang kita dapatkan itu sesuai dengan usaha yang kita kerjakan, begitu juga dengan harapan seseorang.
Harapan juga harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri maupun pada Tuhan Yang Maha Esa, agar harapan tersebut terwujud maka perlu usaha yang sungguh – sungguh, manusia wajib selalu berdoa, karena usaha dan doa merupakan sarana tercapainya suatu harapan kita.

b.      Penyebab manusia mempunyai harapan
Pada dasarnya manusia merupakan mahluk sosial yang lahir kedunia ini lansung disambut dengan suatu pergaulan, yakni ditengah suatu keluaraga dan anggota masyarakat lainnya, ada dua hal yang medorong manusia hidup dalam pergaulan manusia lainnya yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan lainnya.
Menurut Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu manusia mempunyai suatu harapan, pada hakekat harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu adalah :
-          Kelangsungan hidup ( suvival )
-          Keamana ( safety )
-          Hak dan kewajiban mencintai dan dicintai ( be loving and love )
-          Diakui lingkungan ( status )
-          Perwujudan cita – cita ( self actualization )

c.       Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran, kepercayaan adalah hal – hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran, karena didalam setiap pencapaian suatu harapa kita harus memiliki keyakinan akan kebenaran.
Dasar dari kepercayaan itu adalah kebenaran, setiap manusia akan mendambakan kebenaran, karena manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Menurut Dr Yuyun Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori trntang kebenaran :
1.      Teori koherensi, merupakan suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atua konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
2.      Teori korespondensi, merupakan suatu teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondesi ( berhubunga ) dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
3.      Teori pragmatis, merupakan suatu teori kebenran akan suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan itu bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia.

 sumber :
 http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-harapan




                                                                                                                              

Kamis, 05 April 2012

PUISI


PUISI

Cinta :
Sore itu........... rintik – rintik hujan mulai membasahi tanah
Langit cerah menjadi murung
Aku berjalan sendiri melintasi rintik – rintik hujan
Ku melihat orang – orang di sekeliling ku berteduh dan mengeringkan tubuhnya

            Rintikan air hujan berubah menjadi hujan yang begitu deras
            Yang penuh dengan kilat dan guntur
 ku menempuh itu dengan berjalan seorang diri
            badaipun ikut menghampiri serta angin kencangnya

ku tempuh jalan yang sangat jauh ini sendiri
dalam perjalanan ku sebuah mobil mencipratkan noda ke bajuku
ku sungguh merasa sendiri dalam perjalan ini
tuhan................

            aku sungguh merasa sendiri dalam perjalanan ini
            kerumunan orang banyak disekeliling ku
            semakin ku merasakan kesendirian ini dalam perjalanan ku yang jauh
            semua ini ku lakukan demi seseorang yang ku harapkan

andaikan kamu disamping ku saat sekarang ini............
andaikan ku bisa menempuh hujan ini bersamamu
tapi aku rela melakukan ini semua demi ketemu kamu
wahai kekasihku..................................

pengharapan :
jika ku lihat bintang di langit,,
ku harap itu kau...............
jika ku lihat bulan mengitari bumi,,
ku harap itu kau.....................
           
            jika ku lihat matahari bersinar,,
            ku juga berharap itu kau .................
            jika ku lihat kau di depan mataku,,
kuharap kau sangat merindukan aku............

kau pengisi hati ku...
kau penerang isi hatiku.....
kau tenangkan hatiku dengan kerlap – kelip wajahmu........

kau menerangi hatuku yang gelap seperti bulan yang menerangi bumi
kau memancarkan pesona bagaika matahari bersinar
            ku tak kan bosan menerima kebaikan hatimu......

pengharapan :
kulihat sekelilingku
hijau daun menyegarkan mata
langit biru terbentang tanpa tiang
bening air menyegarkan gairah semangatku
                       
            awan putih menyambut pagiku yang indah
            bulan bintang keemasan menemani tidur malamku
            betapa indahnya spektrum warna yang telah engkau ciptakan tuhan
            betapa megahnya alam yang telah engkau ciptakan

kebesaranMu, keagunganMu
membuatku takjub dan bersyukur
menjadi hambamu
wahai yang telah menciptakan semua ini
tuhan...............